Pengalaman Pertama Jadi Pemateri
Thursday, February 11, 2016
Cerita
gue kali ini kira-kira dimulai seminggu yang lalu. Saat ada pesan singkat yang
masuk ke HP gue. Biasanya si gue acuh klo denger nada SMS. Ya acuh, biasanya
kan yang SMS cuma promo-promo dari operator atau sms penipuan kayak yang gue
posting kemaren (Klo pada penasaran sama postingannya langsung klik disini).
Maklum
lah, zaman sekarang udah maennya via chating aja. Akan tetapi setelah gue buka
SMS, ternyata dari humas organisasi kampus yang pernah jadi bagian hidup waktu
gue mahasiswa dulu. Kayak gini lah kira-kira SMSnya.
“Assalamualaikum kak, kami
ingin mengundang Kak Rifqi untuk menjadi pemateri dalam acara kami besok? Bisa
kan kak?” tanya humas via pesan singkat.
Gue
gak langsung jawab pesan singkat ini, bukan karena gak ada pulsa. Gue bingung harus
jawab apa. Klo gue terima gue kan belum punya pengalaman plus demam panggung
juga. Terus klo ditolak gue gak punya alesan untuk menolaknya. Sebenernya si
bisa aja nolak, tapi masa iya gara-gara ini gue bohong kan. Tiba-tiba muncul bisikan
halus di telinga gue.
“Bohong
itu perbuatan yang tidak baik dan dosa lho, mau kamu punya dosa?” ucap peri
putih yang tiba-tiba muncul di telinga kanan.
“Udah
gpp kali bohongnya juga cuma sekali. Paling juga dosanya kayak batu krikil.
Jadi gpp lah segitu mah!!!” timpal peri hitam yang tidak suka dengan bisikan
peri putih.
“Jangan
bohong, jangan ikutin peri hitam itu!” ucap peri putih lagi.
“Bohong
kayak gitu gak dosa kok, jangan dengerin peri putih itu.” Seru peri hitam murka.
“Udah
diem kalian berdua!! Gue bingung harus milih yang mana. Sampe tiba-tiba gue
punya ide. Oke, gue akan nurutin salah satu dari kalian. Gue mau kalian duel
dan yang menang. Gue akan turutin perkataan kalian.” Ucap gue sambil mikir
lumayan lah tontonan gratis.
“Baiklah..!!!”
seru mereka berbarengan.
Pertandingan
seru pun di mulai.
Terlihat
peri hitam membabi buta menyerang. Peri putih pun hanya bertahan dan terlihat
mengumpulkan kekuatan. Melihat hal itu, peri hitam pun terus menyerang tanpa
henti dan semakin ganas. Namun di waktu peri hitam mulai kelelahan. Peri putih
dengan sekali serang “KAMEHAME” milik Son Goku bisa mengalahkan peri hitam tadi
dengan mudah.
Karena
gue udah melakukan kesepakatan. Sebagai pria sejati akhirnya gue bales pesan
singkat tadi dan bilang bersedia menjadi pemateri. Dalam hati gue mikir, sialan
kayak film-film aja, yang jahat awalnya aja yang menang, ujung-ujungnya yang
baik selalu juara. Lalu dengan sekejap mata peri-peri tadi lenyap seketika dari
hadapan gue. Gue hanya bengong mengingat kejadian tadi.
Ditengah
gue bengong gue mulai memikirkan masalah baru yang muncul. Gue belum pernah
sekalipun jadi pemateri. Jangankan jadi pemateri acara beginian, presentasi
tugas di kelas aja gue grogi banget. Klo inget waktu berdiri presentasi di
kampus. Gue langsung grogi dilanjutkan keluar keringet dingin yang netes terus.
Mungkin bisa banjir klo gue kelamaan presentasi depan kelas.
Ah
apa boleh buat, gue juga udah menerima jadi pemateri. Selain karena udah janji
dengan peri putih, gue juga pengen belajar ngomong depan forum. Namun gue juga
beneran takut and grogi.
Huhhh...
*narik nafas panjang...
Sedikit
demi sedikit gue mulai memupuk rasa percaya diri. Namun hari-hari menuju hari
minggu sebagai pemateri gue lalui dengan kegalauan dan kebingungan. Ya galau
dan bingung, karena takut di depan peserta malah bengong kayak orang bego terus
pingsan dan dilanjutkan kejang-kejang di lantai. Pikiran bodoh macam apa ini.
Semoga gak separah itu deh.
* * *
Akhirnya,
hari minggu pertama di bulan februari yang gak gue tunggu pun telah tiba. Jika
kebanyakan orang bersuka cita dengan yang namanya hari minggu. Klo gue gak
pengen ada hari minggu untuk kali ini. Pengen rasanya menghilangkan hari minggu
dalam kalender bulan februari.
Namun
gue pikir-pikir klo gue ilangin pasti seluruh buku pelajaran,
perhitungan-perhitungan tentang tata surya, atau yang lainnya pasti akan di
ganti. Mungkin dunia akan menjadi sangat kacau akibat kelakuan gue. Mungkin
setelah itu gue di kecam dunia dan siap di bunuh. Gak mau dong gue lakukan itu
semua, gue pun mengurungkan niat untuk menghilangkan hari minggu ini. Guepun harus
ikhlas untuk menyambut hari minggu kali ini dengan cuaca mendung. Ya memang
minggu pagi ini diselimuti mendung yang sepertinya langitpun tau bahwa gue lagi
galau untuk menyambut hari ini. Sebelum gue berangkat, gue sempetin bales
komentar di blog dulu. Ya karena gue dapet jatah abis zuhur untuk ngisi
acaranya. Gue perkirakan perjalanan satu jam setengah, karena letaknya deket
kampus gue dulu.
Singkat
cerita, gue akhirnya sampe tempat tujuan. Gue masuk dan di sambut ramah oleh
adek-adek tingkat. Jujur waktu itu jantung gue bener-bener mau copot. Satu hal
yang gue pikirin dan takutin, gue berdiri di depan banyak orang dan tentunya
gue grogi, keluar keringet dingin yang membanjiri isi ruangan. Mengerikan
sekali...
Tapi
gue tetep berpikir positif aja dah semoga gue bisa melakukannya dengan baik.
Aamiin... *yang mampu gue perbuat saat ini hanya menyemangati diri sendiri.
Nama
gue pun di panggil. Layaknya model majalah playboy gue pun menuju sumber suara
dengan muka sok keren. Inget, gue bukan menuju sound systemnya ya! Gue menuju
tempat MC yang lagi ngoceh.
Tanpa
basa basi MC pun mempersilahkan gue langsung mengisi acara. Perasaan gue pada
saat itu bikin jantung gue berdetak lebih kencang. Tatapan mata dari para
peserta buat kebiasaan lama gue muncul,
ya keringet dingin pun muncul.
Pada
saat itu yang gue liat bukan lagi seperti manusia normal, mata para peserta terus
melotot hingga mau keluar seperti zombie yang pernah gue liat di film. Gue pun
mulai bingung harus bicara apa lagi. Gue mulai menutup mata sejenak, sontak
semua peserta heran. Bukan tanpa maksud gue melakukan hal itu, gue pengen
berkonsentrasi agar lebih fokus, dan hasilnya lumayan juga. Lumayan biki ancur
acaranya.
Pada
saat menyampaikan materi, dengan sengaja nada and tempo bicara yang santai gue
pilih, dengan tempo santai gue bisa merangkai kata-kata yang akan gue gunakan
selanjutnya. *klo nada bicara keras juga biasanya kan tim sukses klo lagi ada
pemilihan kepala daerah. :P
Sampe
pertengahan, gue buntu mau bilang apa. Dengan biadab gue tunjuk salah seorang peserta
yang lagi bengong untuk menjawab pertanyaan gue. Sontak peserta tadi mukanya
berubah jadi udang rebus. Agak sadis si emang, menunjuk peserta yang tak
berdosa sekaligus bikin sibuk mereka biar gue inget yang mau gue omongin lagi. Hahaha
Sampe
akhirnya, gue di kasih kode bahwa waktunya sudah selesai. Inilah hal yang
paling bahagia. Kayak lagi lebaran campur ulang tahun campur agustusan deh bahagianya.
Gue pun langsung menyerahkan semuanya kepada MC. Akhirnya kelar juga ngisi
materi. Walaupun belepotan ngomong and grogi tapi minimal ini pengalaman
pertama.
Setelah
itu gue langsung pamit pulang menuju rumah. :)